Kisah nyata ini ditulis oleh Ibnu Katsir di dalam kitabnya, Al Bidayah wan Nihayah .Ibnu Katsir menceritakan bahwa Abul Hasan Muhammad bi...
Kisah nyata ini ditulis oleh Ibnu Katsir di dalam kitabnya, Al Bidayah wan Nihayah.Ibnu Katsir menceritakan bahwa Abul Hasan Muhammad bin Hamdan Az Zahid rahimahullah memiliki karamah yang sangat banyak.
Suatu ketika, ulama ini dihukum oleh Ibnu Thaulun. Ia dimasukkan ke dalam kandang singa, dengan harapan agar segera mati dimangsa binatang buas itu. Gara-garanya, Muhammad bin Hamdan telah berani menasehati Ibnu Thaulun dan mengingkari perbuatan buruknya.
Dalam suasana penuh ketegangan, orang-orang menyaksikan detik demi detik saat Muhammad bin Hamdan dimasukkan ke kandang singa tersebut. Wajar jika mereka berpikir tubuh Muhammad bin Hamdan akan segera tercabik-cabik oleh kuku tajam dan taring singa di dalamnya.
Seperti dugaan mereka, singa mendatangi Muhammad bin Hamdan. Anehnya, singa itu hanya menciumnya lalu berpaling meninggalkannya.
Melihat kejadian itu, Muhammad bin Hamdan dikeluarkan dari kandang singa. Hukuman gagal total. Sebaliknya, orang-orang semakin mengagumi Muhammad bin Hamdan.
Dengan terheran-heran, sebagian orang bertanya apa yang sebenarnya terjadi di kandang tersebut sehingga singa tidak menyerangnya, justru menciumnya.
“Aku tidak merasakan apapun ketika berada di depan Singa tersebut,” jawab Muhammad bin Hamdan, “saat itu aku sibuk berpikir bagaimana hukumnya bekas jilatan binatang buas, karena para ulama berbeda pendapat tentang hal ini, apakah ia suci atau najis.”
Subhanallah... Allaahu akbar! [Abu Nida]
Suatu ketika, ulama ini dihukum oleh Ibnu Thaulun. Ia dimasukkan ke dalam kandang singa, dengan harapan agar segera mati dimangsa binatang buas itu. Gara-garanya, Muhammad bin Hamdan telah berani menasehati Ibnu Thaulun dan mengingkari perbuatan buruknya.
Dalam suasana penuh ketegangan, orang-orang menyaksikan detik demi detik saat Muhammad bin Hamdan dimasukkan ke kandang singa tersebut. Wajar jika mereka berpikir tubuh Muhammad bin Hamdan akan segera tercabik-cabik oleh kuku tajam dan taring singa di dalamnya.
Seperti dugaan mereka, singa mendatangi Muhammad bin Hamdan. Anehnya, singa itu hanya menciumnya lalu berpaling meninggalkannya.
Melihat kejadian itu, Muhammad bin Hamdan dikeluarkan dari kandang singa. Hukuman gagal total. Sebaliknya, orang-orang semakin mengagumi Muhammad bin Hamdan.
Dengan terheran-heran, sebagian orang bertanya apa yang sebenarnya terjadi di kandang tersebut sehingga singa tidak menyerangnya, justru menciumnya.
“Aku tidak merasakan apapun ketika berada di depan Singa tersebut,” jawab Muhammad bin Hamdan, “saat itu aku sibuk berpikir bagaimana hukumnya bekas jilatan binatang buas, karena para ulama berbeda pendapat tentang hal ini, apakah ia suci atau najis.”
Subhanallah... Allaahu akbar! [Abu Nida]