Apakah tilawah hanya berbuah pahala? Adakah manfaatnya untuk kesehatan fisik kita? Al-Qur’an mempunyai bermacam nama. Salah satunya adalah ...
Al-Qur’an mempunyai bermacam nama. Salah satunya adalah as-Syifa’ yang berarti penyembuh. Dalam surah Yunus [10]: 57 Allah berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Ayat ini menyebutkan bahwa al-Qur’an merupakan obat bagi penyakit. Bukan saja penyakit bathin, melainkan juga penyakit fisik.
Dalam surah ar-Ra’du [13]: 28, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Dzikir dalam ayat di atas disinyalir sebagai penenang hati. Sedangkan dzikir yang paling utama adalah membaca al-Qur’an. Menghendaki ketenangan dalam setiap jenak kehidupan kita? Al-Qur’anlah solusinya.
Mari ambil wudhu, kondisikan hati dan lingkungan. Setelahnya, gapailah al- Qur’an. Baca dengan tartil. Tidak usah lama-lama. Ambil waktu secukupnya. Mulailah tilawah, dari ayat mana saja yang kita sukai. nikmati ia, sebisa jangkauan hati.
Dalam beberapa saat, cobalah rasakan apa yang terjadi dalam hati. Ia akan berbunga-bunga, dilimpahi ketenangan yang tidak berbatas. Hal itu terjadi karena irama al-Qur’an yang sengaja Allah ciptakan sesuai dengan irama detak jantung kita. Sehingga, membaca al-Qur’an sama saja dengan menormalkan irama jantung dan anatomi tubuh yang seringkali kita zhalimi sendiri.
Syaikh Ibrahim bin Ismail berkata, “Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Diantaranya, menyedikitkan makan, membiasakan ibadah sahalat malam, dan membaca al-Qur’an sambil melihat mushaf.” Lanjut beliau, “Tidak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca al-Qur’an.”
Sedangkan dr. Egha Zainur Ramadhani dalam bukunya “Super Health” menyimpulkan sebagai berikut, “Al-Qur’an memberi manfaat kesehatan menakjubkan bagi setiap muslim (baik mereka yang berbahasa arab maupun yang bukan) dengan efek meditasi Islami. Seperti menurunkan depresi, kesedihan, bahkan dapat memperoleh ketenangan dan menolak berbagai macam penyakit.”
Efek kesehatan yang dihadiahkan oleh Allah manakala kita mengakrabi Kalam-Nya bukanlah tujuan utama interaksi kita degan al-Qur’an. Karena ibadah memang selayaknya dilakukan secara ikhlas, untuk-Nya semata.
Kesehatan yang diperoleh oleh siapa yang bertilawah, sejatinya hanyalah bonus. Ia ibarat belut yang ada dalam ladang pertanian seseorang. Ia hanya pernak pernik yang semestinya tidak melenakkan sehingga melenceng dari tujuan utama. Bahwa tilawah yang kita lakukan, sejatinya adalah wujud pengabdian kita. Karena al-Qur’an adalah surah cinta yang memang wajib untuk kita lantunkan dengan tartil setiap saat.
Al-Qur’an harus senantiasa didengungkan. Hingga Allah benar-benar memasukannya ke dalam jiwa sehingga kita menjadi generasi Qur’ani. Generasi Robbani. Generasi yang bertindak sesuai dengan ‘titah’ Allah dalam al-Qur’an. Semoga Allah mengabulkan keinginan baik kita. Amiin. Oya, sudahkah kita membaca al-Qur’an hari ini? []
Penulis : Pirman
Redaktur Bersamadakwah.com