Decak kagum dan hati yang gerimis saat membaca kisah ini. Jalani trasfusi darah sejak 8 bulan sampai 25 tahun, Sadam Husan yang 'nekat' ikuti aksi damai 212 ini alami keajaiban. Menakjubkan. Allahu Akbar.
Sadam Husain dan Winarno di Aksi Super Damai Bela Islam III Jakarta, Jum'at (2/12/16) |
Aksi Super Damai Bela Islam III di Monas Jakarta pada Jum'at (2/12/16) masih meninggalkan jutaan kenangan. Sekitar enam juta kaum Muslimin padati daerah Monas, jalan Sudirman, jalan MH Thamrin, Bundaran HI, sampai ke Kwitang dan Cempaka Putih.
Panitia dan pihak kepolisian berdecak kagum. Massa yang hadir melebihi perkiraan. Tidak ada satu tempat pun di sekitar Monas (selain taman), kecuali ditempati oleh umat Islam yang menggelar sajadah.
Sadam Husain. Pria berusia 25 tahun berkulit agak gelap. Oleh Winarno, sahabatnya, Sadam disebut sebagai pria yang hebat. Sadam mengidap thalassemia. Ia harus menjalani transfusi darah sejak 8 bulan hingga sekarang, saat usianya memasuki 25 tahun.
"Dia (Sadam) anak yang luar biasa. Karena sakit, ia harus menjalani program transfusi darah rutin di RSCM sejak usia 8 bulan. Iya, 8 bulan sampai sekarang!" tulis Winarno mengisahkan melalui unggahannya di fesbuk.
Winarno yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga kesehatan di RSCM Jakarta ini juga menegaskan, kadar hemoglobin dalam darah Sadam sempat drop beberapa hari sebelum ikut aksi 212. Kadar hemoglobin hasan hanya berada di kisaran 7 dari batas normal 13 sampai 15.
Namun, Hasan bertekad baja untuk mengikuti aksi damai 212. Ia bertekad membela agama sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Hasan dan Winarno beranjak berdua, berjalan kaki dari depan RSCM hingga terhenti di Tugu Tani karena kaum Muslimin sudah membanjiri wilayah sekitar itu.
"Jam 8 pagi kita mulai longmarch dari depan RSCM Kiara. Bersama ribuan umat Islam lainnya, kita berjalan bersama-sama. Gema takbir membakar semangat hingga tak terasa kita sampai di lokasi." lanjut Winarno menuturkan.
Meski berjalan jauh, Sadam mengalami keajaiban. Kondisinya baik-baik saja. Kadar hemoglobin tidak banyak memengaruhi kesehatan dan staminanya di hari paling bersejarah dalam hidupnya itu.
Saat ditanya alasan keikutsertaannya, Sadam menyampaikan pengakuan yang tulus. Ia ingin memperjuangkan agama sesuai kemampuannya.
"Karena hati saya tersentuh untuk membela agama Allah...
Aku gak bisa berbuat apa-apa selain aksi damai ini..." tulis Sadam, tulus.
Benarlah. Terbuktilah. Ikhlaskan niat. Luruskan niat. Jika karena Allah, Dia pasti berikan banyak sekali keajaiban. Maka malulah kepada Sadam. [Tarbawia/Om Pir]